Penggunaan Frekuensi C Band dalam Siaran TV Satelit. Frekuensi C Band adalah salah satu
Frekuensi yang paling banyak di gunakan dalam industri Digital Broadcasting
Video Satelite, dimana Kanal ini
menempati rentang 3,7 GHz - 4,2 GHz ( downlink ) dan 5,925 GHz - 6,425 ( uplink
). Frekuensi ini menawarkan banyak siaran televisi gratis ( FTA ) dari berbagai
negara dan berbagai bahasa yang dapat di terima di Indone
sia, dengan kualitas Standart Definition ( SD ) maupun High Defnition ( HD ) yang tentu saja tergantung dari masing masing stasiun penyiaran tersebut.
Selain digunakan untuk siaran televisi digital, frekuensi ini juga banyak
dipakai oleh Network Telecomunication Provider melalui layanan VSAT ( Very
Small Apperture Terminal ) yaitu penyediaan layanan telekomunikasi dua arah
atau lebih yang banyak digunakan oleh perusahaan perusahaan tambang,
perkebunan, perbankan dll.
Namun kali ini kita akan lebih sepsifik untuk membahas penggunaan Frekuensi C Band dalam Siaran TV Satelit. Pembahasan VSAT akan kita lakukan di lain waktu.
Namun kali ini kita akan lebih sepsifik untuk membahas penggunaan Frekuensi C Band dalam Siaran TV Satelit. Pembahasan VSAT akan kita lakukan di lain waktu.
Cara Mudah Memanfaatkan Dish Parabola TV Berbayar
Frekuensi C Band ini mempunyai sinyal yang lemah di bandingkan dengan Ku Band, agar LNB mendapatkan fokus signal yang lebih baik, diperlukan penampang parabola / reflektor yang lebih besar / luas.
Di karenakan ukuran nya yang cukup besar ( 6 Feet / 1,8 m - 10 Feet / 3 m ), parabola ini banyak menggunakan jaring / mesh sebagai media reflektornya sehingga lebih ringan dan lebih aman dari bahaya angin dan hujan jika di pasang di atap rumah.
Anda pasti sudah sering melihat jenis parabola ini di atap atap rumah tetangga anda. Tetapi ada juga jenis parabola solid dengan ukuran tersebut, tetapi jarang digunakan sebagaimana umumnya.
Frekuensi C Band ini mempunyai sinyal yang lemah di bandingkan dengan Ku Band, agar LNB mendapatkan fokus signal yang lebih baik, diperlukan penampang parabola / reflektor yang lebih besar / luas.
Di karenakan ukuran nya yang cukup besar ( 6 Feet / 1,8 m - 10 Feet / 3 m ), parabola ini banyak menggunakan jaring / mesh sebagai media reflektornya sehingga lebih ringan dan lebih aman dari bahaya angin dan hujan jika di pasang di atap rumah.
Anda pasti sudah sering melihat jenis parabola ini di atap atap rumah tetangga anda. Tetapi ada juga jenis parabola solid dengan ukuran tersebut, tetapi jarang digunakan sebagaimana umumnya.
Setelah kita mengenal lebih jauh tentang C Band, lalu apakah kelebihan dan kekurangan Frekuensi C Band ini ? Kelebihannya antara lain Frekuensi ini lebih tahan dengan gangguan cuaca seperti mendung, hujan dan badai.
Tentu saja ini sangat cocok di gunakan di wilayah indonesia dimana intensitas hujan cukup tinggi dengan rata rata 2000 - 3000 mm/tahun ( rata rata global hanya 990 mm/tahun ) dan hanya ada 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau dengan masa 6 bulan diantaranya.
Tentu saja Frekuensi C Band juga mempunyai kekurangan, salah satunya adalah
luas penampang parabola yang cukup besar, minimal 1,8 m atau sekitar 6 Feet
agar mendapatkan cakupan sinyal yang cukup untuk di olah. Selain itu gelombang
mikro yang di pancarkan dari menara BTS terestrial juga dapat menimbulkan efek
interferensi pada pita frekuensi C Band di lokasi remote, tergantung dari jarak
dan arah lokasi BTS tersebut.
Apa yang kita dapatkan jika kita menggunakan pita frekuensi C Band untuk
menerima siaran tv digital dari satelit
? Kita akan mendapatkan ratusan, bahkan ribuan chanel yang kebanyakan
diantaranya adalah GRATIS ( FTA ), apalagi receiver receiver keluaran terbaru
sudah dapat membuka berbagai jenis acakan seperti bisskey , power vu, tandberg
yang biasanya digunakan untuk mengenskripsi siaran tv digital.
Namun banyaknya chanel tersebut juga tergantung dari jumlah lnb, satelit, frekuensi serta transponder yang digunakan untuk menangkap siaran. Palapa dan Telkom adalah satelit yang paling banyak digunakan, karena hampir semua stasiun tv lokal nasional ada di satelit ini.
Namun banyaknya chanel tersebut juga tergantung dari jumlah lnb, satelit, frekuensi serta transponder yang digunakan untuk menangkap siaran. Palapa dan Telkom adalah satelit yang paling banyak digunakan, karena hampir semua stasiun tv lokal nasional ada di satelit ini.
Untuk satelit satelit yang lain ( measat, thaicom, asiasat optus ),
kebanyakan chanel yang ditawarkan adalah chanel chanel lokal maupun chanel
internasional dari luar negeri. Bahasa yang digunakan pun bermacam macam
seperti bahasa inggris, thailand, arab, mandarin, jepang tanpa ada subtitle
indonesia yang menyertainya.
Tentu saja itu tetap menarik minat para konsumen di indonesia karena menawarkan program progam alternatif yang sangat banyak dibandingkan dengan siaran nasional yang acaranya hanya itu itu saja dan terkesan mengejar rating dan nilai komersial dibandingkan dengan kualitas acara itu sendiri.
Tentu saja itu tetap menarik minat para konsumen di indonesia karena menawarkan program progam alternatif yang sangat banyak dibandingkan dengan siaran nasional yang acaranya hanya itu itu saja dan terkesan mengejar rating dan nilai komersial dibandingkan dengan kualitas acara itu sendiri.
Bagaimana, anda tertarik menggunakan Frekuensi C Band untuk menerima siaran
TV digital dari satelit ? Artikel ini ditulis dengan referensi dari berbagai
sumber serta pengalaman pribadi saya, tentunya masih banyak kekurangan
didalamnya.
Jika ada masih ada yang belum dimengerti, silahkan tuliskan pertanyaan anda di kolom komentar di bawah ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jika ada masih ada yang belum dimengerti, silahkan tuliskan pertanyaan anda di kolom komentar di bawah ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
No comments:
Post a Comment